Waspadalah Pada Alam Ghaib Jika Pacaran di Air Terjun Nglirip

Waspadalah Pada Alam Ghaib Jika Pacaran di Air Terjun Nglirip  - Bagi sahabat Jejak Tuban yang kebetulan tinggal di Tuban, aku berkeyakinan saudara sekalian tak asing dengan air terjun yang satu ini. Iya, Air Terjun Nglirip.

Air terjun Nglirip jadi bidang tidak terpisahkan penduduk seputar. Air terjun yang bermuara dari sungai di atas bukit Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kab Tuban, Jawa Timur ini, memang lah sarat nilai religi. Termasuk Juga aura misteri yang menyelimuti kompleks wisata air terjun salah satu yang paling baik di Tuban ini.


Ada suatu keyakinan dari masyarakat kira kira, bahkan pun penduduk Tuban, kalau air terjun Nglirip mempunyai kisah percintaan yang melegenda. Mungkin Saja tidak jauh beda bersama Romeo and Juliet karya sastrawan agung dari Inggris, William Shakespeare, yang mogok tragedi. Legenda putri Nglirip itu serta yang masihlah membayangi kehidupan alam di sana.

Masyarakat Mulyoagung dan desa-desa sekitarnya amat sangat meyakini kalau air terjun Nglirip tidak sanggup dibuat bermain. Janganlah coba-coba mengambil doi berwisata di kurang lebih Nglirip. Dipastikan pasangan itu tidak dapat langgeng hingga 40 hari selanjutnya. Putri nglirip tak menyukai menonton orang memadu kasih di daerah kekuasaannya. Menciptakan dia cemburu kemungkinan.

Telah tidak sedikit bukti dan telah tidak sedikit juga yang membuktikan sendiri. Mereka hasilnya berpisah bersama kekasihnya, sesudah berkencan di air terjun Nglirip.

Di balik itu, ada pun keyakinan, kalau perawan ataupun muda yang ingin mandi di air terjun Nglirip, mereka akan gampang menemukan jodoh. Fenomena kedua ini belakangan jadi tren, sebab itu serta air terjun yang membelah hutan jati ini jadi maksud anak-anak jejaka buat berwisata.
Ihwal legenda yang selama ini diakui masyarakat setempat itu, terkait bersama keberadaan Putri Nglirip. Diyakini sang putri yang patah hati masihlah melajang sampai sebab kesaktiannya sanggup berpindah alam.

Tidak Sedikit version bermunculan terkait legenda Nglirip. Salah satunya menyatakan, legenda Nglirip berawal dari jumpa salah satu Adipati Tuban di era sebelum kerajaan Majapahit. Ketika itu sang Adipati terpesona menyaksikan kecantikan perawan desa anak dari tokoh sakti di desa tersebut.

Perawan tersebut hasilnya dipinang dan dijadikan istri kesekian dari Adipati. Walau jadi istri Adipati sampai mempunyai anak perawan, dirinya tidak ingin dibawa ke pendapa kadipaten.

Sang anak tersebut, belakangan mempunyai kekasih dari rakyat jelata. Tetapi, interaksi asmara ini ditentang orangtuanya, baik dari ibunya ataupun ayahnya yang Adipati. Sang anak minggat dari rumah sesudah mengetahui kekasihnya, konon bernama Joko Lelono, tewas dibunuh prajurit kadipaten atas perintah ayahnya.

Sang putri juga hasilnya bertapa di salah satu goa di balik air terjun di tengah hutan, air terjun Nglirip. Putri yang patah hati ini menutup diri menolak ditemui siapapun. Sampai sekarang ini sesekali sang putri muncul tengah membawa air di basic air terjun Nglirip.

Penduduk meyakini, putri Nglirip merasa geram kalau ‘rumahnya’ disekitar goa air terjun Nglirip diperlukan pacaran. Tetapi seandainya pasangan suami istri rata-rata tak apa-apa.

Bagi masyarakat Desa Mulyoagung dan sekitarnya putri Nglirip diyakini ada. Meskipun sarat rahasia yang susah dibuktikan, misteri sang putri tetap diyakini keberadaannya.

Misteri Nglirip dengan cara turun tenurun jadi sektor kehidupan penduduk bukit kapur wilayah KPH Perhutani Parengan tersebut. Mereka susah mengelak misteri yang terbalut keindahan air terjun di sana. Air terjun yang berhulu terhadap banyaknya mata air di hutan Krawak, Singgahan ini jadi urat nadi penduduk disana.

Tidak cuma buat air minum. Kepentingan irigasi lahan pertanian serta mengandalkan sungai yang bermuara dari air terjun Nglirip. Tidak sedikit juga diantara petani di sana, sesekali tetap mampu menonton sang Putri Nglirip yang menyukai berbusana serba putih, muncul diantara air terjun.

Yang tentu, sampai sekarang serta tiap-tiap ada pengunjung masuk kompleks Nglirip, masyarakat Desa Mulyoagung senantiasa mengingatkan. Ada yang yakin, ada pun yg tidak menggubris.

Jikalau sahabat Jejak Tuban tertarik mau membuktikan, dan mau putus bersama doi. Jenguk ruangan ini dan tunggu 40 hari kemudian.

Subscribe to receive free email updates: