Kisah Misteri Dibalik Kartun Upin Ipin

upin Sejarah Upin Ipin

Film ini diproduksi oleh Les’ Copaque Production Sdn Bhd yang berlokasi di Shah Alam, Malaysia.

Menurut Burhanuddin, industri animasi berbeda dengan televisi maupun industri film. "Les’ Copaque merupakan perusahaan teknologi bercerita," kata Burhanuddin sang pemilik rumah produksi.

Berkibarnya serial Upin dan Ipin ini sungguh luar biasa. Mengingat, film ini diproduksi oleh sebuah perusahaan animasi independen yang tergolong kecil, yang didirikan pada bulan Desember 2005 silam.

Selama sembilan tahun berjalan, Les’ Copaque telah banyak menginspirasi industri animasi lokal. "Saya memilih nama Les’ Copaque sebab saya ingin nama internasional dan ini terdengar seperti bahasa Prancis dari frase Malaysia ‘Last Kopek’ (kartu terakhir),” tutur Burhanuddin.

Mulanya, Burhanudin memasuki bisnis ini hanya untuk melakukan sesuatu berbeda dan hanya untuk bersenang-senang. Kebetulan dia diperkenalkan dengan para lulusan animator yang bercita-cita membuat film animasi seperti Walt Disney.

Burhanuddin kemudian memilih membuat film animasi, Geng: The Adventure Begins. Dia bersedia membiayainya, sementara sang istri, Ainon Ariff, memegang bagian konten kreatif.

Burhanuddin mendapat berbagai masukan. Dia disarankan membuat cerita dengan seting kampung tradisional Malaysia. Itu termasuk juga makanan, cerita-cerita rakyat, kerajinan, dan lain sebagainya yang berbau budaya Malaysia. Semua karakter orisinil, tak ada duplikat dari perusahaan besar luar negeri.

Film itu diselesaikan dalam tiga tahun. Menghabiskan dana 4 juta ringgit Malaysia (sekitar Rp 14 miliar) dan 1 juta ringgit Malaysia (sekitar Rp 3,5 miliar) dari Kementerian Inovasi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi. Film itu dirilis pada 2009.

Sebagai bagian dari pemasaran, Les’ Copaque memulainya dengan membuat cerita pendek dengan dua karakter utama, Upin dan Ipin. “Saya ingin membuktikan sejumlah poin dengan Upin & Ipin, untuk mengukur reaksi masyarakat Malaysia terhadap seri animasi yang dibuat perusahaan lokal. Ke dua, ini menjadi uji coba untuk melihat penerimaan masyarakat internasional terhadap film animasi Malaysia.”

Dan film ini menuai sukses besar. Meski pada awalnya para animator Le Copaque ini harus bekerja di ruangan sempit dan dengan anggaran minimal. Les’ Copaque memotong biaya dengan memastikan ada karakter

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :